gambar virus zika

Penyakit Virus Zika adalah penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Spesies nyamuk yang satu ini juga dikaitkan dengan demam berdarah, penyakit chikungunya, demam kuning, dan lainnya.

Kenali lebih tentang penyakit virus Zika di sini!

Cara Penularan dan Penyebab Virus Zika

Penyebab dari penyakit virus Zika adalah virus Zika yang berasal dari genus Flavivirus, yaitu genus yang sama dengan virus penyebab demam berdarah, demam kuning, ensefalitis Jepang, dan virus West Nile. Virus ini dinamai dari Hutan Ziika, tempat di mana virus tersebut pertama diisolasi pada tahun 1947 di Uganda.

Karena penyebarannya melalui spesies nyamuk aedes aegypti, penularan kebanyakan terjadi di daerah Afrika dan Asia. Asia Tenggara sendiri, termasuk Indonesia, juga sempat mengalami wabah virus Zika di tahun 2015-2016 silam.

Walau lebih jarang ditemukan dibanding penyakit Flavivirus yang lain, virus Zika bisa tertular juga melalui cara penularan ini: 

  • Ibu hamil kepada janin;
  • Transfusi darah;
  • Hubungan seksual.

Tanda Virus Zika

Jarang ada gejala ketika terinfeksi virus Zika. Kalau pun ada, gejala yang dialami pun cenderung ringan. Berikut adalah beberapa tanda virus Zika sudah menginfeksi tubuh kamu:

  • Demam;
  • Ruam merah pada kulit;
  • Nyeri sendi dan otot;
  • Pusing;
  • Demam tinggi;
  • Mata merah (konjungtivitis);
  • Rasa lelah.

Biasanya ada jangka waktu 3-14 hari sebelum gejala-gejala ini muncul. Selain itu, gejala juga tidak berlangsung lama dan hanya bertahan selama 2-7 hari.

Namun, bukan artinya virus Zika sama sekali tidak berbahaya ya. Nyatanya virus Zika dapat membawa dampak yang serius, terutama jika kita berbicara tentang ibu hamil dan janin.

Apa dampak bagi orang yang terkena Virus Zika?

Akibat virus zika lebih kentara pada ibu hamil, antara lain:

  • Keguguran;
  • Lahir prematur;
  • Bayi yang lahir mati;
  • Mikrosefalus (Kepala janin lebih kecil dari normal);
  • Kecacatan/kelainan lain dari bayi.

Dalam beberapa kasus tertentu, infeksi Virus Zika juga dapat mengakibatkan beberapa dampak lainnya bagi orang dewasa mau pun anak kecil, yakni:

  • Gangguan saraf;
  • Pembengkakan sumsum tulang belakang; dan
  • Sindrom Guillain-Barré, yaitu sebuah kelainan di mana sistem imun tubuh menyerang saraf.

Penelitian lebih lanjut masih dilakukan untuk melihat dampak-dampak lain dari infeksi virus Zika, serta cara penanganan yang lebih baik.

Pengobatan

Sampai saat ini, masih belum ada pengobatan yang ampuh terhadap gejala virus Zika. Mengingat gejala virus Zika tergolong ringan, pengobatan biasanya dilakukan untuk meredakan gejala, antara lain: 

  • Minum banyak air putih;
  • Banyak istirahat;
  • Menggunakan pereda nyeri;
  • Minum parasetamol.

Bagaimana pun juga, pastikan kamu mendapatkan diagnosis sebelum melakukan langkah pengobatan. Jika gejala semakin parah, lebih baik jika kamu mencari nasihat dari dokter.

Bagi para ibu hamil yang tinggal atau bepergian ke daerah endemik virus Zika, ada baiknya jika melakukan tes untuk memastikan dan melakukan penanganan terkait kehamilan dan kesehatan janin.

Pencegahan

Cara mencegah penyakit virus Zika biasanya dilakukan dengan mengurangi risiko gigitan nyamuk. Karena itu, berikut langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan:

  • Lihat apakah negara yang kamu kunjungi memiliki risiko infeksi virus Zika;
  • Gunakan pembasmi nyamuk yang mengandung DEET;
  • Gunakan pakaian yang menutupi lengan dan kaki;
  • Memasang kawat nyamuk di ranjang ketika tidur.

Yuk, Antisipasi Risiko Virus Zika!

Walau kamu bisa mencegah dan mengobati virus Zika, ada baiknya jika kamu juga mengantisipasi risiko terinfeksi. Karena itu, ada baiknya jika kamu mempunyai asuransi kesehatan online dari Super You. 

Mulai dari Rp39.500 per bulan, kamu bisa mendapatkan manfaat asuransi berupa santunan rawat inap dan ICU, serta pertanggungan meninggal dunia. Daripada penasaran, kamu bisa cek produknya dulu!