persiapan keuangan anak

Dikaruniai buah hati merupakan salah satu hadiah yang paling istimewa bagi pasangan yang sudah menikah. Namun, banyak pasangan di luar sana yang baru menjadi orangtua atau calon orangtua yang belum tahu tentang cara mengatur keuangan rumah tangga yang baik, sehingga tidak tahu persiapan finansial yang dibutuhkan untuk mengakomodasi si kecil.

Kenapa mengatur keuangan rumah tangga itu penting?

Karena sebagai calon orangtua atau orangtua baru, kita seringkali tidak menyadari bahwa kehadiran anak bisa membawa kenaikan pengeluaran yang sangat drastis. Dimulai dari pengeluaran untuk biaya rumah sakit selama masa kehamilan dan persalinan, kebutuhan asupan anak, sampai pakaian dan perlengkapan bayi lainnya. Selain itu, jika kita pintar dalam mengatur keuangan sejak masa kecil anak, maka hal ini bisa memudahkan keuangan rumah tangga kedepannya.

 
Yuk kita langsung saja bahas 4 cara mengatur keuangan rumah tangga!

1. Menetapkan rencana anggaran bulanan

Karena mempunyai anak berarti adanya kenaikan pengeluaran yang drastis, maka ada pengeluaran pribadi yang mungkin harus dikurangi atau dibatasi saat sang buah hati hadir dalam hidupmu. Nah, solusinya adalah menetapkan budget atau anggaran bulanan untuk rumah tanggamu. Stick to the budget!

Pertanyaan selanjutnya: Apa yang harus dikurangi? Apa yang harus dibatasi? Gini caranya!

Bedakan kebutuhan dan keinginan

cara mengatur keuangan rumah tangga dengan membedakan kebutuhan dan keinginan

Perbedaan antara kebutuhan dan keinginan oleh Super You

Kebutuhan termasuk hal-hal pokok yang tidak bisa disingkirkan dari kehidupan, sementara keinginan merupakan hal-hal tambahan yang tidak terlalu perlu tapi bisa menjadi bumbu-bumbu kehidupan. Terkadang penting bagi kita untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan ini sebelum menetapkan anggaran, sehingga kita bisa memprioritaskan semua kebutuhan di atas keinginan. Eits, tapi bukan berarti kalian tidak boleh menikmati hidup dan menolak semua keinginan ya! Tentunya kita juga butuh hiburan dan keinginan yang mungkin bisa juga penting seperti biaya handphone dan internet. Kuncinya disini adalah memprioritaskan kebutuhan tapi juga menyempatkan keinginan bila pendapatan kita memungkinkan.

Pengeluaran kebutuhan itu bisa dihemat!

Nah, selain mengurangi pengeluaran untuk biaya keinginan saja, kamu juga bisa menekan biaya pengeluaran dengan menekan biaya kebutuhan! Misalkan makanan adalah biaya kebutuhan, tapi bisa ditekan dengan memasak makanan sendiri. Jika dihitung-hitung, biaya masakan rumah dan biaya makan di restoran-restoran luar sana bisa berbanding jauh juga.

Selain mengurangi atau membatasi pengeluaran, kalian juga bisa menambah pemasukan dari pekerjaan sampingan! Beberapa ide yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan mulai berinvestasi dengan saham atau mengambil pekerjaan lepas (freelance) untuk penambahan pemasukan.

2. Pintar mengatur cicilan dan tagihan

Tentunya mengatur keuangan tidak lepas dari cicilan atau tagihan. Cicilan rumah, mobil, motor, handphone, atau tagihan lainnya, seperti kartu kredit, listrik, dan air. Walaupun demikian, cicilan dan tagihan itu bisa diatur juga lho!
 
Caranya sederhana:

Pastikan bahwa cicilan bulanan di bawah 30% dari gaji bulanan kita

Saat mencicil rumah, kendaraan, atau barang lainnya, pastikan kamu tidak menghabiskan lebih dari 30% gajimu. Mungkin kamu bisa mencari cicilan dengan penawaran yang lebih murah dengan resiko berjangka lebih panjang, atau mencicil satu per satu kebutuhanmu. Dengan mengatur cicilanmu secara strategis dan tekun mencari informasi untuk penawaran terbaik, kamu bisa menyisihkan lebih banyak uang per bulannya untuk kebutuhan anak dan rumah tanggamu.

Batasi pemakaian kartu kredit

Kartu kredit bisa menjadi hal yang sangat adiktif dan menjadi salah satu alasan bengkaknya tagihan. Coba biasakan memakai uang tunai (cash), kartu debit, atau bahkan uang elektronik yang kerap memberi cashback! Namun, bukan berarti kalian tidak usah punya kartu kredit, karena kartu kredit pun kerap memberikan diskon dan/atau promo menarik yang bisa mengurangi pengeluaran kita.

 

3. Mulai menabung untuk pendidikan anak

Selain memenuhi kebutuhan anak yang sekarang, orangtua juga sebaiknya bisa memikirkan jauh ke depan untuk masa depan anak. Seperti salah satunya adalah menabung.

Hal yang mungkin perlu difokuskan secara finansial adalah biaya pendidikan anak yang tiap tahunnya selalu naik. Lalu apa yang bisa dilakukan?

Buat budget / anggaran pendidikan

Untuk melakukan ini, cari tahu informasi tentang biaya pendidikan terbaru. Perkirakan kemungkinan kenaikan biaya pendidikan tersebut dengan mencari rata-rata dari kenaikan tahun-tahun sebelumnya. Lalu mulai kalkulasi berapa perkiraan biaya pendidikan anakmu di tahun dimana mereka mulai masuk ke usia sekolah.

Jika bisa, lakukan langkah-langkah tersebut untuk setiap jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan juga pendidikan tingkat tinggi.

Ide lain: Deposito atau investasikan!

Jika uang di tabungan rekening anak sudah mulai menumpuk, sebaiknya uang pendidikan anak ini tidak dibiarkan terendap di rekening saja. Kamu bisa memilih antara membuat deposito atau investasikan uang tersebut sehingga tidak hanya berkurang karena biaya admin bank tapi juga bertambah dengan sendirinya. Investasi tergantung kebutuhan, apakah itu investasi jangka pendek atau investasi jangka panjang.

Ide investasi antara lain yaitu saham (jika kamu mengerti), reksa dana, atau bahkan untuk dibelikan uang dolar dan emas (yang katanya sih valuasinya naik terus). Tapi ingat ya kalau cara-cara ini memerlukan waktu untuk dicairkan, terutama deposito, saham, dan reksa dana.

4. Lindungi masa depanmu dan anak

Jadi apalagi yang harus dipertimbangkan selain dana pendidikan? Ada banyak hal di hidup yang mungkin kita tidak bisa prediksi seperti dana pendidikan. Seperti kata orang, always expect the unexpected (selalu duga hal-hal yang tak terduga). Karenanya, penting bagi kita untuk menyediakan payung sebelum hujan.
 
Jadi payung apa nih yang harus kita persiapkan?

Siapkan dana darurat

Jika kamu mengatahui tentang tips menabung yang tepat, tentu saja dana darurat ini bisa jadi penyelamatmu di tengah bencana hidup. Jika misalnya (amit-amit sih!) kamu mengalami kecelakaan, bencana alam, resesi atau krisis ekonomi, atau bahkan terkena pemutusan hubungan kerja, dana darurat bisa menjadi pertolongan pertama finansial kamu. Buka tabungan rekening tambahan sehingga kamu bisa menyisihkan sekitar 5% gajimu (atau lebih) untuk dana darurat ini.

Beli asuransi

Asuransi sudah menjadi kebutuhan pokok di masa-masa seperti sekarang ini, dimana kompetisi menjadi sangat kuat dan keuangan kita menjadi semakin mudah terguncang. Asuransi juga memiliki kelebihan dibanding dana darurat, karena uang pertanggungan yang bisa kamu dapatkan dari asuransi bisa jadi lebih besar dibandingkan mengumpulkan dana darurat. Apalagi asuransi zaman sekarang sudah jauh lebih terjangkau, dengan harga premi mulai dari Rp28.500 sampai Rp36.500 saja per bulannya! Kamu sudah bisa merasakan manfaat asuransi untuk proteksi diri dan keluarga. Yuk cek disini.

Bagi orangtua, ada baiknya kamu mempunyai minimal asuransi jiwa. Jika sesuatu buruk menimpamu, maka anakmu pun juga bisa dijadikan ahli waris dan menerima manfaat asuransi. Hal ini tentunya melindungi masa depan mereka, bahkan ketika kamu tidak bisa melindungi mereka. Yuk, baca juga alasan pentingnya memiliki asuransi jiwa.

Orangtua selalu tahu yang terbaik

Dengan mengedukasi diri dengan cara mengatur keuangan rumah tangga yang benar, kita pun bisa menjadi orangtua yang lebih baik untuk anak-anak kita sekarang dan kelaknya. Karena itu, bijaklah dalam memilih langkah finansial yang akan kamu lakukan untuk anak-anakmu. Untuk memulainya, mungkin kamu bisa memulai dengan mencintai dirimu sendiri sehingga anakmu pun bisa mendapat kebutuhan yang cukup.

Artikel Terkait